Sabtu, 24 Desember 2011

SQ3R

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran tidak dapat terpisahkan dengan metode yang digunakan sehingga guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melakukan tugas pembelajaran. Bagaimana cara anda atau siswa anda membaca buku? Bukankah biasanya kita atau mereka selalu membaca buku dari awal halaman hingga akhir secara urut dan runtut. Jika teknik tersebut digunakan untuk membaca novel atau buku cerita hal ini akan sah-sah saja, bahkan memang seharusnya begitu. Tapi jika anda atau siswa anda harus memahami isi sebuah buku atau teks yang panjang dengan cepat,seperti Pengetahuan Sosial yang merupakan mata pelajaran yang kebanyakan adalah berupa uraian teks yang panjang., maka akan di temui berbagai kesulitan. Membaca sebuah buku, dapatdimulai dengan membaca sekilas atau skimming, kemudian dilanjutkan dengan membaca secara intensif. Membaca sekilas bertujuan untuk memperoleh kesan umum dari sebuah buku. Akan tetapi, buku itu juga harus dipelajari secara intensif. Kita tidak hanya membaca buku itu secara meluas, tetapi perlu juga secara mendalam. Membaca secara intensif diperlukan untuk memperoleh informasi yang lebih bermutu, lebih berbobot, lebih kental, dan lebih utuh. Untuk kegiatan membaca seperti itu, kita dituntut untuk relational thinking. Pemahaman bacaan merupakan kemampuan untuk mengerti ide-ide pokok, perincian yang penting dari bacaan, dan pengertian yang menyeluruh terhadap bacaan itu. Oleh karena itu, kita perlu menguasai kosakata dan struktur tulisan dengan baik. Banyak cara atau metode yang telah dikembangkan untuk keterampilan membaca dalam kurun waktu lima puluh tahun terakhir ini. Salah satu di antaranya ialah metode SQ3R. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan SQ3R(Survey, Question, Read, Recite, Review)? 2. Apa saja perbedaan SQ3R dengan pembelajaran lainnya? 3. Sebutkan Karakteristik SQ3R? 4. Indikator-indikator dalam pembelajaran SQ3R? 5. Kelebihan dan kelemahan SQ3R? C. Tujuan 1. Memaparkan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite dan Review) 2. Memenuhi tugas Strategi Belajar Mengajar (SBM) D. Manfaat 1. Mengetahui pengertian SQ3R 2. Dapat menjelaskan perbedaan SQ3R dengan pembelajaran lain 3. Menyebutkan karakteristik SQ3R 4. Mengetahui indikator-indikator apa saja dalam pembelajaran SQ3R 5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan SQ3R BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran SQ3R SQ3R pada mulanya dikembangkan oleh seorang professor yang bernama Francis Robinson dari Universitas Negeri Ohio pada tahun 1940. SQ3R sebenarnya merupakan bagian dari ASTP (Army Specialized Training Program) yang memberikan pelatihan kepada personil militer agar menjadi pembaca yang lebih baik dan mampu menguasai materi dengan cepat. Metode ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan pembelajaran. Metode SQ3R merupakan teknik yang terdiri dari lima langkah yaitu: Survey, Question, Read, Recite dan Review. a. Survey Survey atau prabaca adalah teknik mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, tujuan survey adalah: 1) Mempercepat menangkap arti 2) Mendapatkan abstrak 3) Mengetahui ide-ide penting 4) Melihat susunan(organisasi) bahan bacaan 5) Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan 6) Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. b. Question Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya. c. Read Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua. d. Recite Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik. e. Review Pada langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ3R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang. B. Hakikat Pembelajaran SQ3R Dengan teknik SQ3R dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan yang tersurat dalam suatu buku atau teks. Selain itu langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang. C. Perbedaan SQ3R dengan Pembelajaran Lain Terdapat banyak perbedaan antara pembelajaran SQ3R dengan pembelajaran lain. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensial, perbedaannya adalah dengan pembelajaran konvensial digunakan metode ceramah dalam memberikan materi terhadap siswa sedangkan pembelajaran SQ3R dengan membaca materi dan menyimpulkannya. Selain itu, proses pembelajaran lebih banyak melibatkan guru sebagai objek maupun subjek tapi dalam SQ3R siswa dapat belajar sendiri baik dengan keterlibatan guru maupun tidak. D. Karakteristik SQ3R Untuk menggunakan metode ini, sebelum membaca kita melakukan survei terhadap bacaan atau buku untuk memperoleh gambaran umum dari suatu bacaan dengan cara melihat bagian permulaan dan akhir. Misalnya, pada saat akan membaca buku, kita menyurvei terlebih dahulu judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, daftar isi, kata pengantar, rangkuman, dan daftar pustaka. Setelah menyurvei buku, kita merumuskan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri tentang bacaan tersebut yang diharapkan jawabannya ada dalam buku itu. Hal itu akan membantu dan menuntun kita memahami bacaan. Dengan bekal rumusan pertanyaan-pertanyaan tadi, barulah kita membaca. Pertanyaan itu merupakan penentuan yang dapat membantu pembaca menemukan informasi yang diinginkannya dengan cepat. Untuk mengetahui penguasaan terhadap bacaan, setelah membaca, kita lakukan kegiatan menceritakan/mengutarakan kembali dengan kata-kata sendiri. Untuk membantu daya ingat, kita membuat catatan-catatan kecil. Kegiatan membaca dengan menggunakan metode SQ3R diakhiri dengan kegiatan meninjau kembali/mengulang kembali apa yang sudah kita baca. Kita tidak perlu membaca ulang bacaan itu secara keseluruhan, tetapi hanya memeriksa bagian-bagian yang dianggap penting yang memberikan gambaran keseluruhan dari bacaan, juga untuk menemukan hal-hal penting yang mungkin terlewat pada saat kita membaca sebelumnya. Begitulah gambaran singkat kegiatan membaca yang menggunakan metode SQ3R. Dengan demikian, yang dimaksud dengan SQ3R adalah suatu metode membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta membantu mengingat agar lebih tahan lama melalui lima langkah kegiatan, yaitu survei, question, read, recite, dan review. E. Langkah-langkah dalam Pembelajaran SQ3R Langkah 1 : Survey Sebelum membaca, biasanya orang menyediakan waktu beberapa menit untuk mengenal keseluruhan anatomi buku. Caranya dengan membuka-buka buku secara cepat dan keseluruhan yang langsung tampak. Anatomi buku meliputi (1) bagian pendahuluan, seperti halaman judul (judul, nama pengarang, penerbit, tempat penerbit, tahun terbit, dan sebagainya), daftar isi, halaman ucapan terima kasih, daftar tabel, dan daftar gambar (jika ada), barangkali juga halaman yang berisi persetujuan yang berwenang menerbitkan buku tersebut, dan abstraksi; (2) bagian isi buku, yang menggambarkan urutan dan tata penyajian isi buku; (3) bagian akhir buku, yaitu berisi kesimpulan, saran atau rekomendasi, daftar pustaka, dan indeks. Semua unsur dilihat secara sekilas, minimal untuk memberikan gambaran isi, kemenarikan, dan kemanfaatannya. Buku yang baik (bersifat ilmiah) hendaknya mengandung bagian-bagian buku tersebut. Jadi, dalam membaca buku tidak langsung masuk ke dalam batang tubuh bacaan tersebut. Kegiatan ini merupakan tahapan survey Langkah 2 : Question Pada saat kita menghadapi sebuah bacaan, pernahkah kita mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hal-hal yang berkaitan dengan bacaan? Pertanyaan-pertanyaan itu dapat menuntun kita memahami bacaan dan mengarahkan pikiran pada isi bacaan yang akan dimasuki sehingga kita bersikap aktif. Kita tidak hanya mengikuti apa saja yang dikatakan pengarang. Kita boleh mengkritik dan mempertanyakan apa yang dikatakan pengarang sambil nanti melihat buktinya Aktivitas bertanya saat proses pembelajaran berlangsung Langkah 3 : Read Setelah kita menyurvei dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan, kita mulai melakukan kegiatan membaca. Tidak perlu semua kalimat, kita dapat membaca dengan dituntun oleh pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Perlambat cara membaca kita pada bagian-bagian yang penting atau yang kita anggap sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah kita ketahui. Dengan demikian, kegiatan membaca kita relatif lebih cepat dan efektif, tetapi pemahaman yang menyeluruh tentang bacaan atau buku tersebut telah kita dapatkan. Pada langkah ini konsentrasi diri sangatlah penting. Aktivitas membaca(read) setelah bertanya dan mengetahui pokok bahasan Langkah 4 : Recite Setiap kita selesai membaca satu bagian berhentilah sejenak. Buatlah catatan-catatan penting tentang bagian yang dibaca itu dengan kata-kata sendiri, lakukan itu terus sampai kita selesai membaca. Catatan itu dapat berupa kutipan, simpulan, atau komentar kita. Jika kita masih mengalami kesulitan, ulangi sekali lagi bagian yang sulit itu. Catatan-catatan tersebut akan membantu kita untuk mengingat apa yang sudah dibaca agar tidak sampai terjadi begitu selesai membaca hilang pula apa yang telah kita baca. Siswa melakukan kegiatan recite sambil di bombing oleh guru Langkah 5 : Review Setelah kita selesai membaca buku secara keseluruhan, tinjau kembali hal-hal penting yang telah kita baca. Temukan bagian-bagian penting yang perlu untuk diingat kembali, terutama hal-hal yang telah diberi tanda atau digarisbawahi. Pengulangan kembali ini akan membantu daya ingat kita untuk memperjelas pemahaman terhadap bacaan, juga membantu menemukan hal penting yang mungkin terlewat sebelumnya. Selain itu, kita juga mendapatkan isi buku secara keseluruhan. Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa kegiatan membaca dengan menggunakan metode SQ3R akan lebih efektif dan efisien serta memungkinkan memberi hasil yang maksimal. Mahasiswa yang menunjukkan hasil kegiatan “review” nya. F. Kelebihan dan Kelemahan SQ3R 1) Kelebihan SQ3R Kelebihan SQ3R adalah dapat membantu mengingat lebih lama karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat atau tersurat dalam suatu buku atau teks. Selain itu, menurut Kurniasari kelebihan SQ3R adalah sebagai berikut: a) Mempunyai langkah-langkah yang jelas sehingga memudahkan siswa memahami materi b) Dengan SQ3R siswa menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari dan kandungan-kandungan pokok yang tersurat dalam teks c) Siswa lebih berkonsentrasi dalam membaca teks atau materi pelajaran, karena siswa harus mengetahui konsep-konsep pokok dengan memberi tanda pada konsep penting d) Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik, karena konsep yang dipelajari telah diberi tanda untuk meningkatkan daya ingat. e) Siswa dapat mengingat materi pelajaran lebih lama dan efektif, karena siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. 2) Kelemahan SQ3R Kelemahan dari SQ3R adalah untuk menempuh kelima prosedur di atas pada awalnya mungkin akan dirasakan berbelit-belit. Kegiatan ini akan banyak menyita banyak waktu, selain itu siswa belum dapat membaca dengan baik sehingga mudah merasa bosan jika terlalu lama melakukan kegiatan membaca, akibatnya hasil belajar menjadi kurang optimal. Selain itu pembelajaran SQ3R memerlukan waktu yang lama dan konsentrasi yang tinggi. G. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Struktur Atom Kelas/semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit I. STANDAR KOMPETENSI Memahami struktur atom. II. KOMPETENSI DASAR Memahami struktur atom berdasarkan teori atom bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron. III. INDIKATOR HASIL BELAJAR • Menjelaskan penemuan dan perkembangan struktur atom. • Menjelaskan susunan atom berdasarkan nomor atom dan nomor massa • Mengklasifikasikan atom kedalam isotop, isobar dan isoton berdasarkan nomor atom dan nomor massa • Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi • Menentukan massa atom relatif unsur IV. TUJUAN PEMBELAJARAN • Mampu menjelaskan penemuan dan perkembangan struktur atom • Dapat menjelaskan susunan atom berdasarkan nomor atom dan nomor massa • Dapat mengklasifikasikan atom kedalam isotop, isobar dan isoton berdasarkan nomor atom dan nomor massa . • Mampu Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi • Mampu menentukan massa atom relatif unsur V. METODE PEMBELAJARAN Metode SQ3R (Survey, question, read, recite, review) VI. MEDIA Buku Paket kimia, papan tulis, stabilo,spidol VII. URAIAN MATERI STRUKTUR ATOM Atom adalah bagian yang sangat kecil dari suatu unsur. Partikel-partikel penyusun atom terdiri dari elektron (bermuatan listrik negatif), proton (bermuatan listrik positif), dan neutron (tidak bermuatan listrik). Proton dan neutron berada didalam inti atom. Atom pertama kali dicetuskan oleh Democritus (460-370 SM). Pada 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom. Menurutnya, atom merupakan bagian terkecil dari unsur yang tidak dapat terbagi lagi. Pada tahun 1900, melalui percobaan sinar katode, J.J. Thomson menemukan elektron yang merupakan bagian dari atom yang bermuatan negatif. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi yang bermuatan positif dan elekton-elektron yang tersebar di dalamnya bagaikan kismis dalam roti kismis. Pada tahun 1910, melalui percobaan penghamburan sinar alfa, Ernest Rutherford berhasil menemukan inti atom yang dikelilingi oleh elektron di kulit luarnya. Menurut Rutherford, atom terdiri dai inti pejal dan bermuatan positif serta elektron-elektron yang beredar mengelilinginya pada lintasan yang jauh, sehingga sebagian dari atom merupakan ruang yang hampa. Pada 1913, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen untuk menyempurnakan teori atom Rutherford. Menurut Bohr, elektron mengelilingi inti pada lintasan dan tingkat energi tertentu yang menyerupai sistem tata surya. Pada tahun 1927, teori atom Bohr kemudian disempurnakan oleh Erwin Schodinger. Teori ini disebut teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Menurut teori ini, meski elektron memiliki tingkat energi tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan. Elektron berada di dalam orbital-orbital tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan. Elektron berada di dalam orbital-orbital tertentu dalam kulit atom, yaitu daerah dengan peluang terbesar menemukan elektron. LANGKAH PEMBELAJARAN Fase Kegiatan Guru Kegiatan siswa Survey ( menit) • Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. • Guru membantu dan mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur pokok kajian. • Siswa menjawab salam • Siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk mendai bagian-bagian tertentu. Question • Guru memberikan petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian pokok kajian yang telah ditandai pada langkah pertama. • Siswa membuat pertanyaan Read • Guru menyuruh siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. • Siswa membaca aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tersusun Recite • Guru menyuruh siswa menyebutkan lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun • Guru melatih siswa untuk tidak membuka catatan jawaban ketika menjawab pertanyaan • Siswa menyebutkan jawabannya tanpa membuka catatan Review • Guru menyuruh siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. • Siswa meninjau ulang pertanyaan dan jawabannya secara singkat VIII. PENILAIAN • Penilaian didasarkan pada tingkat pemahaman siswa yang dapat dilihat dari cara membuat pertanyaan. • Penilaian didasarkan pada kemampuan menjawab soal-soal yang dijadikan permasalahan. • Penilaian didasarkan pada penilaian afektif, kognitif dan psikomotorik. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan a) SQ3R adalah suatu metode membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta membantu mengingat agar lebih tahan lama melalui lima langkah kegiatan, yaitu survei, question, read, recite, dan review. b) Teknik SQ3R dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibaca terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan yang tersurat dalam suatu buku atau teks c) Dengan teknik pembelajaran SQ3R siswa dapat belajar sendiri baik dengan keterlibatan guru maupun tidak. d) Metode SQ3R merupakan teknik yang terdiri dari lima langkah yaitu: Survey, Question, Read, Recite dan Review. e) Pembelajaran SQ3R dapat membantu mengingat lebih lama akan tetapi akan sulit dilaksanakan karena membutuhkan banyak waktu. 2. Saran a) Kegiatan SQ3R dapat di jadikan teknik pembelajaran untuk membimbing siswa belajar di luar maupun di dalam lingkungan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar