friday, 04:33 pm
alone at home buat aku teringat mie pangsit terenak yang ku makan dengan ujurs fam. tapi sayangnya teringat juga dengan pesan dari ketua redaksi buat bikin tulisan perjalanan kunjungan kita ke kaltim post. seneng juga karena itu kali pertama aku kesana tapi sedikit dongkol karena ternyata adeku sudah lebih dulu datang kesana.hehee
banyak banged pelajaran yang ku dapat setelah kunjungan ke kaltim post minggu kemarin, bukan hanya dengan dunia kejurnalistikan tapi juga pelajaran untuk dunia yang aku jalani sekarang. yahh dunia yang penuh dengan kontroversi,konspirasi dan banyak lagi.
suara guntur seakan langit ingin runtuh masih terdengar jelas saat jam dinding rumahku telah menunjukkan pukul 15.15 meski hujan sudah mulai turun dengan pelan. suara tetesan airnya bagaikan senandung lagu yang menggelitik sekali untuk merebahkan diri, menutup mata dan menarik selimut hingga akhirnya masuk ke dalam dunia mimpi. dunia yang bisa membawamu seakan ke surga tapi bisa juga sebaliknya.
tapi meski senandung hujan itu begitu meyakinkan, suara dering Hp lebih meyakinkanku untuk bersenang-senang diluar sana. ets tapi bukan senang2 seperti biasa melainkan kunjungan ke gedung biru kaltim post bersama ujurs. mirip julukan FKIP tapi "dulu".
ganti baju, ijin sama mama n lets go. ngumpul di tepian depan islamic trus sama-sama menuju kaltim post kecuali ibad dan Luthfi yang sepertinya sudah duluan nongkrong di parkiran kalpost.
sampai disana kami di suruh menunggu sebentar (tp lama jg sih menurut perutku yang sdh meraung-raung waktu itu) karena mungkin ada sedikit miss comunication dengan pihak kaltim post. tapi setelah menunggu akhirnya kami di panggil jg untuk bincang-bincang dengan salah satu bapak kaltim post yang saya lupa namanya dengan ramah sekali. tapi meski ramah tetap saja kami disuruh naik tangga menuju lantai 3 yg membuat saya sedikit pusing karena tangganya yg berbentuk circle. hehee
banyak sekali yang bapak itu jelaskan pada kami, mulai dari jabatan-jabatan yang ada di kaltim post sampai pada tahap pencetakan koran. dan dari penjelasannya lah saya baru menyadari perbedaan-perbedaan antara kaltim post dengan Samarinda post. kalpost di sebarkan lebih luas karena mencakup wilayah Kalimantan dan isinya lebih resmi dan sopan sedangkan Samarinda post cakupannya lebih sempit dan terkadang "maaf" vulgar dalam hal iklan yang sensornya kurang.
Selain itu, crew kalpost sangat memilah tulisan-tulisan yang akan dimuatnya. iklan yang dirasa kurang baik maka tidak akan di masukkan meskipun menurut penuturan pimred tersebut terkadang ada juga tulisan yang akan di muat tetapi tidak ada tempat lagi alias halamannya telah penuh. yahh, wajar saja karena berita yang ada pada provinsi seluas kalimantan Timur rasanya tidak akan muat bila semua di tuang dalam media kertas lebar yang berisi beberapa halaman.
meski saya sedikit lupa dg penuturannya tapi dapat saya simpulkan bahwa dalam soal dana, bapak tersebut mengaku bahwa sering kekurangan juga, karena hasil penjualannya sering terpakai untuk produksi kembali. saya berani menuliskan ini karena ada satu hal yang sangat ingin saya tanyakan waktu itu, yaitu mengenai pengelolaan keuangannya yang di katakan agak susah juga hingga bisa terus berkembang bahkan sampai saat ini. akan tetapi pertanyaan itu aku urungkan karena menurut bos litbang saya itu merupakan dapur...(lupa).
hingga pertanyaan teralih pada 'bagaimana upaya crew kalpor untuk tetap bisa update mancari berita?apakah setiap crew di posisikan pada satu wilayah tertentu atau bagaimana?'itu pun setelah bos litbang colek-colek tangan saya.hehee peace mba
eemm,, untuk itu kita membagi crew bukan dalam tiap-tiap wilayah tapi berdasarkan sifat berita. ada yang bertugas di bagian kriminal, ada yang di bla bla bla, dst. kurang lebih seperti itulah simpulan dari jawabannya.
diskusi terus berlangsung hingga tidak terasa saat keluar dari gedung biru kaltim post itu adzan maghrib telah berkumandang meski tak terdengar oleh telingaku yang ku tutupi dengan jilbab ping.hehee *bukan budeg tp mank gak kdengaran yah
acara dadakan buka puasa bersamapun tercetus dan benar2 terlaksana,,yeyy buka bareng 'untung udah ijin agak malam krena puasa' dalam hatiku tenang.
singkatnya, kita langsung gone untuk shalat jama'ah dan langsung cari tempat untuk makan-makan. setelah keliling jauh dan menolak tawaran dwi untuk makan nasgor, kita nemukan warung makan yang tepat. yummy banget dehh,, mie pangsit paling enak yang ku rasakan setelah 18 tahun 9 bulan. sampai akhirnya aku ijin pamit pulang duluan bareng ibad yang kebetulan anak loa janan juga. kasian juga ibad disuruh terus buntuti di belakangku sama kakak2x dan aku gak bisa nolak karena emang beneran takut pulang sendiri.hehee Sory ya bad! :)
pulang menelusuri jalan melewati loa bakung menuju jembatan mahulu sepi sangaaat:( ,apalagi cuma ada beberapa pohon tua dan sedikit rumah, bener-bener buat aku merinding, untungnya ada ibad yang selalu ada setiap kali aku nengok liat kaca spion. meski begitu dalam hati tetap selalu berdoa, baru kali itu aku takut banged naik motor.
huff akhirnya nyampe juga di rumah dan yang pertama kali aku liat adalah jam yang mnunjukkan pukul 09.06 malam. belum hilang rasanya rasa capek yang timbul karena takut di jalan, eehh sudah di buat kesal karena ternyata bapak marah-marah dirumah. entah karena gak percaya atau karena masih trauma. entahlah,, tak pernah berani untuk bertanya apalagi menentang, huffh
pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan dunia jurnalis adalah;
1. makanan apapun akan terasa nikmat sekali jika di makan saat kelaparan, apalagi bila bersama-sama dan Gratis tentunya :D
2. bagaimanapun sikap dan keadaanmu, persepsi seseorang tentangmu akan sangat di pengaruhi oleh lingkunganmu
3. ketika si Ibu bilang iya dan ayah diam, bukan berarti mereka telah mengizinkan.
4. jangan pulang malam lewat jalan sepi kalau sendirian, *kecuali bawa bodyguard standar SNI. ckckck
5. menulis itu gampang-gampang susah, terbukti setelah terbawa arus akhirnya hampir selesai juga tulisanku ini meskipun gak sekelas dengan standar pak pimred:)
6. selain itu menulis juga sangat di dasarkan pada kemauan dan sikon, terbukti setelah di tinggal sendiri dirumah saya baru bisa membuat tulisan ini.
the last, tengs yoo buat teman2 ujur. . maaf kalo selama ini kurang bisa membantu program kerja ujur. tapi kalo butuh bantuan silahkan call me, InsyaAllah akan di usahakan.. heheee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar