HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
Nama /NIM : 1. Evy Yunarti Anshar/1005025105
2. Ike Lestari/1005025126
3. Nadiah Husniah/1005025101
4. Sitti Fatimah/1005025127
5. Sri Nurwahyuni/1005025099
Kelompok : Wortel Perlakuan 4
Kelas : Reguler Sore
Program Studi : Pendidikan Kimia
Percobaan ke- : I (satu)
Judul Percobaan : Ekstraksi Pewarna Wortel
Samarinda, Oktober 2012
Mengetahui, Ketua Kelompok
Asisten Praktikum,
....................................... Sri Nurwahyuni
NIM.1005025099
PERCOBAAN I
EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI WORTEL
A. TUJUAN
Untuk mengetahui cara membuat pewarna alami dari ekstraksi wortel dengan perbandingan pelarut etanol: asam asetat: air sebesar 4ml: 0.2ml: 2ml
B. DASAR TEORI
Penggunaan zat pewarna pada makanan dan minuman merupakan upaya manusia untuk meningkatkan selera makan. Meskipun bau, rasa dan teksturnya menarik, namun kalau warnanya tidak sesuai dengan warna bahan makanan yang baik, makanan tersebut menjadi tidak menarik.(putri, dkk)
Bahan baku pewarna makanan dan pencelup dapat diperoleh dari bahan baku alami maupun buatan. Bahan baku alami merupakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, ekstraksi sayuran maupun buah-buahan. Sedangkanbahan baku buatan biasanya diperoleh melalui sintesis
Pewarna alami merupakan pewarna (pigmen) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan contohnya karotenoid, klorofil, tannin, dan kuinon. Walaupun terdapat secara alami dalam tumbuhan dan hewan, pewarna alami juga dapat timbul akibat proses pemanasan, penyimpanan atau proses-proses pengolahan pangan yang lain. Jenis-jenis pewarna alami adalah :
1. Karoten
Menghasilkan warna jingga sampai merah. Digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari pepaya, wortel dan lain-lain.
2. Biksin
Memberikan warna kuning mentega sampai kuning buah persik. Biksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis. Biksin sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung, dan salad dressing.
3. Karamel,
Berwarna cokelat gelap hasil dari pemanasan terkontrol molase, hidrolisis (pemecahan) zat pati, dekstrosa, gula pasir, laktosa, sirup malt, dan gula invert. Karamel tediri dari tiga jenis; karamel tahan asam yang digunakan untuk minuman berkarbonat (misalnya soda); karamel cair untuk roti, biskuit, dan cake; serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol.
4. Chocineal,
Diperoleh dari hewan Coccus cacti betina yang dikeringkan (hewan ini hidup pada sejenis kaktus di kepulauan Canary dan Amerika Selatan), bisa memberikan warna merah.
5. Karmin,
Diperoleh dengan cara mengekstraksi asam karminat dan dilapisi alumunium. Biasa digunakan untuk melapisi bahan berprotein, berwarna merah jambu.
6. Klorofil
Menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
7. Antosianin
Penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga Mawar, Pacar Air, Kembang Sepatu, Bunga Tasbih/Kana, Krisan, Pelargonium, Aster Cina, Dan Buah Apel,Chery, Anggur, Strawberi, juga terdapat pada buah Manggis Dan Umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).
8. Kurkumin
Berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi warna kuning pada masakan yang kita buat.
Macam – macam bahan yang menghasilkan warna alami
1. Daun Suji
Daun suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji dicampur dengan daun pandan, sehingga juga memberikan aroma harum pada makanan , kue atau minuman Anda. Cara membuatnya, iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan air kapur sirih sebagai pengawet, masukkan ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari es.
2. Kayu Secang
Manfaatkan batang kayu secang untuk memberi warna merah pada makanan. Cara membuatnya, batang secang yang masih basah serut kemudian keringkan. Serutan batang secang yang telah kering rebus dengan air kemudian saring, campurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Kayu secang bisa diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.
3. Angkak
Angkak bisa menggantikan warna merah sintetis. Contoh penggunaan angkak untuk pewarna makanan atau minuman diantaranya adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka macam kue, dan produk olahan daging seperti sosis.Cara menggunakannya adalah diseduh dengan air panas, air seduhan pertama lebih baik dibuang karena rasanya pahit. Setelah seduhan ketiga baru saring lalu haluskan.
4. Bunga Telang
Bunga telang berwarna biru keunguan bisa digunakan sebagai warna alami biru pada makanan. Cara menggunakannya, cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, kemudian saring. Atau, rebus bunga telang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan ambil airnya. Jika ingin menyimpan untuk waktu yang lama,bunga telang keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian masukkan ke dalam kemasan kering dan tertutup.
5. Kunyit
Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga halus,kemudian peras atau campurkan langsung ke makanan.
6. Kluwek, Abu Merang, tinta cumi, dan daun pisang kering
Kluwek, abu merang dan tinta cumi serta daun pisang yang sudah kering dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan. Misalnya untuk membuat kue yang berwarna hitam,bisa menggunakan abu merang dengan cara abu merang dibakar kemudian diayak, atau kluwak yang berkualitas baik dipecahkan, kemudian ambil daging buahnya, kemudian haluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Bisa juga dengan tinta cumi yang dilarutkan dengan air.
7. Rosella
Dari buah rosella yang bisa dipakai kulitnya setelah dihancurkan kemudian disaring, diuapkan, dikeringkan, dan akhirnya terbentuk pigmen berwarna merah.
8. Daun Pandan
Daun pandan bisa menghasilkan warna hijau pada makanan, cara pembuatannya daun pandan cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.
9. Buah Stoberi
Stoberi dapat menghasilkan warna merah pada makanan, cara pembuatannya stoberi cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.
10. Buah Tomat
Tomat dapat menghasilkan warna orange pada makanan, cara pembuatannya tomat yang sudak matang cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.
11. Anggur
Untuk mendapatkan warna ungu, dapat dibuat dari kulit buah anggur yang dihaluskan, dan diperas airnya.
12. Wortel
Untuk mendapatkan warna orange dapat menggunakan sari wortel. Wortel diparut kemudian diperas airnya.
Kelebihan dan kekurangan pewarna alami
a. Kelebihan
1) Aman dikonsumsi
2) Warna lebih menarik
3) Terdapat zat gizi
4) Mudah didapat dari alam.
b. Kekurangan
1) Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan
2) Tidak stabil pada saat proses pemasakan
3) Konsentrasi pigmen rendah
4) Stabilitas pigmen rendah
5) Keseragaman warna kurang baik
6) Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis
7) Susah dalam penggunaannya
8) Pilihan warna sedikit atau terbatas
9) Kurang tahan lama.
Wortel merupakan pewarna alami yang mengandung warna jingga sampai merah karena mengandung karoten, yang biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Wortel bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta membantu pertahanan tubuh dari resiko kanker, terutama kanker paru-paru, kanker larynk (tenggorokan), esophagus (kerongkongan), prostat, kandung kemih, dan leher rahim. (wanibesak)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Bola Isap
b. Gelas kimia
c. Kain saring
d. Parutan
e. Pemanas listrik
f. Pipet tetes
g. Pipet skala
h. Pisau
i. Sendok
j. Talenan
k. Timbangan
l. Waterbah
2. Bahan
a. Air
b. Asam asetat (cuka)
c. Ethanol 85%
d. Wortel
D. PROSEDUR KERJA
a. Dikupas wortelnya, dicuci lalu ditiriskan.
b. Diparut wortelnya, kemudian ditimbang hasil parutan sebanyak 20 gram.
c. Ditambahkan etanol, asam asetat dan air dengan perbandingan 4: 0,2: 2
d. Dicampurkan dan diaduk hingga tercampur
e. Dipanaskan selama 5 menit dalam waterbath
f. Dituang campuran tersebut ke dalam botol dan diberi label
E. HASIL PENGAMATAN
Wortel : 20.048 gram
Warna : Orange
pH : 4
Jenis pengekstrak Volume (mL)=Etanol 96%;Asam asetat;Air=4;0.2;2
F. PEMBAHASAN
Pembuatan pewarna alami dari wortel dengan menggunakan perbandingan pelarut etanol 96%, asam asetat dan air sebesar 4ml : 0.2ml : 2ml ini menghasilkan warna orange dengan pH 4 yang dilakukan dengan beberapa tahap.
Pembuatan pewarna alami ini dilakukan dengan cara ekstraksi yaitu proses pemisahan yang mengikuti dua fase atau merupakan proses pemisahan komponen-komponen terlarut dari suatu campuran komponen tidak terlarut dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Dengan kata lain ekstraksi merupakan proses pemisahan dengan pelarut yang melibatkan perpindahan zat terlarut ke dalam pelarut.
Pelarut organik yang umum digunakan untuk memproduksi konsentrat,ekstrak, absolut atau minyak atsiri dari bunga, daun, biji, akar, dan bagian lain dari tanaman adalah etil asetat, heksan, petroleum eter, benzen, toluen, etanol, isopropanol, aseton, dan juga air. Dalam ektraksi pewarna ini pelarut yang digunakan adalah etanol 96%, asam asetat dan air.
Wortel dikupas dan dipotong-potong, pemotongan ini dilakukan karena semakin kecil luas permukaan, maka zat yang terkekstrak akan semakin banyak. Kemudian wortel diparut/ dapat juga diblender agar permukaannya semakin halus. Setelah itu hasil parutan wortel tersebut ditimbang sebesar 20.048 gram. Penimbangan dilakukan setelah proses pemotongan/parut wortel agar tidak terjadi penyusutan filtrat saat diparut.
Tahapan selanjutnya, wortel yang sudah ditimbang ditambahkan dengan pelarut etanol, asam asetat dan air dengan perbandingan 4: 0.2: 2 ml kemudian diaduk hingga tercampur. Penambahan etanol berfungsi untuk melarutkan betakaroten wortel sedangkan penambahan asam asetat(cuka) berguna untuk mencegah proses fermentasi, sehingga sampel tidak mudah rusak. Kemudian ditambahkan air agar wortel tercampur rata dengan ketiga pelarut tersebut lalu disaring, proses penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan filtrat yang mengandung senyawa hasil ekstraksi wortel dengan residu yang berupa daging wortel, penyaringan dilakukan dengan kain kasa lembut. Hasil penyaringan diperoleh cairan yang berwarna orange dengan aroma menyengat dari asam asetat.
Cairan yang telah diperoleh tersebut dipanaskan dalam waterbath dengan suhu 50oC selama lima menit agar etanol dalam cairan tersebut menguap. Dari hasil ekstraksi tersebut diperoleh pH sebesar 4 untuk perbandingan etanol: asam asetat: air sebesar (4: 0.2: 2) sedangkan untuk perbandingan (2: 0.2: 4) diketahui memiliki pH sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah proporsi ethanol dan semakin tinggi proporsi air yang digunakan dapat meningkatkan konsentrasi karoten yang dihasilkan.
G. KESIMPULAN
Dari percobaan ekstraksi pewarna wortel tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstraksi wortel menghasilkan warna orange
2. Ekstraksi pewarna wortel dengan perbandingan pelarut etanol, asam asetat dan air sebesar ( 4: 0.2: 2) memiliki pH 4
3. pH dan pemanasan mempengaruhi stabilitas karoten pada wortel
DAFTAR PUSTAKA
Latifah, vyeh., 2011. Industri Pembuatan Bahan Pewarna & Pencelup. Diperoleh dari: http://id.scribd.com/doc/74243779/Makalah-Pemb-bahan-Pewarna diakses pada tanggal: 12-10-2012
Seran, emel., 2011. Pewarna Makanan. Diperoleh dari:http://wanibesak.wordpress.com /2011/06/01/pewarna-makanan/ diakses pada tanggal: 12-10-2012
Winarti, sri, dkk., 2008. Ekstraksi dan Stabilitas Ubi Jalar Ungu sebagai Pewarna Alami. Jurusan teknologi pangan UPN Veteran. Surabaya
keren.. thank you.. bermanfaat banget.. :D
BalasHapus