Minggu, 12 Juni 2011

Anak tiri atau poligami


Teengg teeing. . .jam baru menunjukkan pukul  07.30 tapi kami sudah  berkumpul di GB ruang 13 bawah kampus FKIP Universitas Mulawarman, sepertinya biasa saja untuk anak kuliahan atau lebih tepatnya mahasiswa nongkrong sepagi ini di kampus tapi kami (mahasiswa Fkip Kimia Reguler Sore) sudah tentu bosan dan dongkol dengan jadwal sepagi ini yang akan di susul dengan jadwal yang hampir menjelang maghrib. Rasa dongkol ini tidak aka ada jika semua jadwal kami di hari yang sama di pindah ke pagi hari  tapi fatalnya jadwal pertama kami pada pukul 07.30 sampai dengan 09.30 kemudian jadwal kedua dimulai jam 14.00 dan berakhir 16.00. . .kami yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kampus terpaksa harus menunggu di ruang kampus atau kost teman sampai mapel kedua dimulai, daripada harus bolak-balik kampus rumah dan menempuh perjalanan jauh yang hanya bikin lelah+buang bensin tentunya.
                Keadaan itu terus berlangsung, jadwal kami diubah oleh ‘mohon maaf’ dosen2 yang sibuk. Kami mahasiswa tahun pertama alias Maba masih memaklumi karena berpikir bahwa kalian(para dosen) masih dalam tahap mengatur jadwal baru tapi ternyata keadaan tak berhenti hingga memasuki akhir semester 2. Dan hari ini (11 mei 2011) kami kuliah jam 10.00 dan berakhir jam 12.00 lalu di kabarkan kuliah lagi pada jam 13.00(atas pemberitahuan dosen kepada kating, mungkin melalui jasa telkomsel) sehingga kami dengan sabar menunggu, bahkan kami menunggu hingga kurang lebih jam 14.00 tapi dosen belum juga datang hingga akhirnya kating mengumumkan bahwa dosen yang bersangkutan sedang sibuk dan tidak dapat hadir. Yaahh…pasti sudah tau bagaimana perasaan kami ‘penantian tanpa arti’ itulah yang ada di benakku. Belum selesai aku berkeluh kesah di lanjutkan lagi oleh kating “Nah, berhubung bapaknya hari ini gak masuk jadi di pindah pada hari senin pukul 07.30,, terima kasih”.
                Iya, sama-sama!! Sahutku dengan nada dongkol. Bagaimana tidak, jadwal ini sudah merupakan jadwal yang ditunda pada hari senin kemudian di tunda lagi dan hal ini sering terjadi bukan hanya dengan satu dosen saja tapi “beberapa” dosen. Apa kami anak tiri atau di poligami? Kami juga membayar uang SPP tapi kenapa jadwal kami di anggap enteng, kami punya hak yang sama seperti yang lain, tapi mengapa??? Kami rela jadwal kami di obrok-obrok hingga kami sering seharian berada di kampus bahkan jadwal saya sering di pertanyakan oleh orang tua saya, ‘kuliah kok seharian?’ begitu bunyinya. Jika ku jelaskan jadwal yang terpotong-potong dan sering berganti-ganti, lagi lagi pertanyaan muncul, “kok jadwalnya gitu?” maklum saja karena teman-temanku yang kuliah di kedokteran dan fakultas ekonomi bahkan kakakku sendiri memiliki jadwal yang tetap setiap harinya.
                Ingin sekali rasanya ku salah kan dosen-dosen super sibuk atau sok sibuk itu di depan orang tuaku, tapi ku urungkan lagi karena bagaimanapun engkaulah pendidik dan pembimbingku kelak. Mencoba untuk berfikir dewasa bahwa saya bisa selesaikan semua ini tanpa perlu menyalahkan pendidik saya yang terhormat.
Bukan itu saja, ada juga jadwal mata kuliah yang tidak tetap. Meski tak bertanya pada semua teman sekelas tapi saya tau ada rasa dongkol di hati kecilnya sama sepertiku meski tetap tersenyum saat dosen tersebut datang dan mengajar.
Hingga akhirnya saya merasa harus mengutarakan semua ini, bukan karena kedongkolan yang telah memuncak tapi berfikir sampai kapan kondisi atau sesuatu yang saya anggap masalah  ini berlangsung jika tak pernah di utarakan.
                Tak ada manusia yang sempurna, kami tidak akan dan tidak menyalahkan kalian(para pendidik kami), kami hanya ingin mempertanyakan kemana kalian pergi di saat jam kuliah kami, mengapa kami merasa di anak tirikan atau di poligami? Mengapa jadwal kuliah kami sering di kesampingkan? Apa karena SPP atau kata kasarnya “bayaran” kami lebih kecil dibanding yang lain? Atau apa karena kedudukan kami (sebagai FKIP) yang mungkin di anggap rendah? ENTAHLAH. . .Kami tak pernah tau.

Samarinda, 11 Mei 2011
16.47 waktu jam dinding
Dikamar kecil kesayanganku

Jumat, 10 Juni 2011

Siapa kami??? *anak tiri ato di poligami


Teengg teeing. . .jam baru menunjukkan pukul  07.30 tapi kami sudah  berkumpul di GB ruang 13 bawah kampus FKIP Universitas Mulawarman, sepertinya biasa saja untuk anak kuliahan atau lebih tepatnya mahasiswa nongkrong sepagi ini di kampus tapi kami (mahasiswa Fkip Kimia Reguler Sore) sudah tentu bosan dan dongkol dengan jadwal sepagi ini yang akan di susul dengan jadwal yang hampir menjelang maghrib. Rasa dongkol ini tidak aka ada jika semua jadwal kami di hari yang sama di pindah ke pagi hari  tapi fatalnya jadwal pertama kami pada pukul 07.30 sampai dengan 09.30 kemudian jadwal kedua dimulai jam 14.00 dan berakhir 16.00. . .kami yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kampus terpaksa harus menunggu di ruang kampus atau kost teman sampai mapel kedua dimulai, daripada harus bolak-balik kampus rumah dan menempuh perjalanan jauh yang hanya bikin lelah+buang bensin tentunya.
                Keadaan itu terus berlangsung, jadwal kami diubah oleh ‘mohon maaf’ dosen2 yang sibuk. Kami mahasiswa tahun pertama alias Maba masih memaklumi karena berpikir bahwa kalian(para dosen) masih dalam tahap mengatur jadwal baru tapi ternyata keadaan tak berhenti hingga memasuki akhir semester 2. Dan hari ini (11 mei 2011) kami kuliah jam 10.00 dan berakhir jam 12.00 lalu di kabarkan kuliah lagi pada jam 13.00(atas pemberitahuan dosen kepada kating, mungkin melalui jasa telkomsel) sehingga kami dengan sabar menunggu, bahkan kami menunggu hingga kurang lebih jam 14.00 tapi dosen belum juga datang hingga akhirnya kating mengumumkan bahwa dosen yang bersangkutan sedang sibuk dan tidak dapat hadir. Yaahh…pasti sudah tau bagaimana perasaan kami ‘penantian tanpa arti’ itulah yang ada di benakku. Belum selesai aku berkeluh kesah di lanjutkan lagi oleh kating “Nah, berhubung bapaknya hari ini gak masuk jadi di pindah pada hari senin pukul 07.30,, terima kasih”.
                Iya, sama-sama!! Sahutku dengan nada dongkol. Bagaimana tidak, jadwal ini sudah merupakan jadwal yang ditunda pada hari senin kemudian di tunda lagi dan hal ini sering terjadi bukan hanya dengan satu dosen saja tapi “beberapa” dosen. Apa kami anak tiri atau di poligami? Kami juga membayar uang SPP tapi kenapa jadwal kami di anggap enteng, kami punya hak yang sama seperti yang lain, tapi mengapa??? Kami rela jadwal kami di obrok-obrok hingga kami sering seharian berada di kampus bahkan jadwal saya sering di pertanyakan oleh orang tua saya, ‘kuliah kok seharian?’ begitu bunyinya. Jika ku jelaskan jadwal yang terpotong-potong dan sering berganti-ganti, lagi lagi pertanyaan muncul, “kok jadwalnya gitu?” maklum saja karena teman-temanku yang kuliah di kedokteran dan fakultas ekonomi bahkan kakakku sendiri memiliki jadwal yang tetap setiap harinya.
                Ingin sekali rasanya ku salah kan dosen-dosen super sibuk atau sok sibuk itu di depan orang tuaku, tapi ku urungkan lagi karena bagaimanapun engkaulah pendidik dan pembimbingku kelak. Mencoba untuk berfikir dewasa bahwa saya bisa selesaikan semua ini tanpa perlu menyalahkan pendidik saya yang terhormat.
Bukan itu saja, ada juga jadwal mata kuliah yang tidak tetap. Meski tak bertanya pada semua teman sekelas tapi saya tau ada rasa dongkol di hati kecilnya sama sepertiku meski tetap tersenyum saat dosen tersebut datang dan mengajar.
Hingga akhirnya saya merasa harus mengutarakan semua ini, bukan karena kedongkolan yang telah memuncak tapi berfikir sampai kapan kondisi atau sesuatu yang saya anggap masalah  ini berlangsung jika tak pernah di utarakan.
                Tak ada manusia yang sempurna, kami tidak akan dan tidak menyalahkan kalian(para pendidik kami), kami hanya ingin mempertanyakan kemana kalian pergi di saat jam kuliah kami, mengapa kami merasa di anak tirikan atau di poligami? Mengapa jadwal kuliah kami sering di kesampingkan? Apa karena SPP atau kata kasarnya “bayaran” kami lebih kecil dibanding yang lain? Atau apa karena kedudukan kami (sebagai FKIP) yang mungkin di anggap rendah? ENTAHLAH. . .Kami tak pernah tau.

Samarinda, 11 Mei 2011
16.47 waktu jam dinding
Dikamar kecil kesayanganku


jika suatu saat

Jika suatu ketika aku membuatmu menitikkan air mata
Ketahuilah bahwa aku tak pernah bermaksud untuk itu
Dan saat itu, aku hanya akan menanyakan ‘kamu kenapa’ dengan tersenyum
Bukan berarti aku bahagia di saat kamu bersedih
Ketahuilah bahwa dibalik senyumku aku ingin menangis bersamamu
Dan senyumku hanya untuk menyemangatimu

Jika suatu ketika aku terlihat begitu mengesalkan untukmu
Ketahuilah bahwa aku telah melakukan hal bodoh yang tidak aku sadari
Karena tak ada tawa yang sangat plong kecuali bersamamu
Bahkan ketika ingin berpura-pura tertawa seperti itu di depan kekasihku, aku tak bisa

Jika suatu ketika kamu berfikir bahwa aku hanya menganggapmu sebagai sahabat
Kamu salah. .kamu salah. .
Ketahuilah bahwa kamu bagai obat di setiap aku merasa begitu sakit
Ketahuilah bahwa kamu bagai bintang malam yang selalu membuatku tersenyum saat menatapmu

Jika suatu ketika aku lupa akan hari ulang tahunmu
Ketahuilah bahwa aku tak lagi punya banyak waktu untuk memperhatikan tanggal saat itu
Karena aku begitu sibuk dan larut dalam kesenangan bersamamu
Aku terlalu bahagia bersamamu

Jika suatu ketika aku lupa dg makanan kesukaanmu atau bahkan makanan yang membuatmu alergi
Ketahuilah bahwa mungkin aku begitu lapar saat itu
Hingga aku lupa akan kebiasaanmu
Atau mungkin aku sedang dalam masalah yang tidak kau ketahui, maka mengertilah!

Jika suatu ketika kau fikir aku begitu egois dan melupakanmu
Ketahuilah bahwa aku sama sekali tak berniat untuk itu
Mungkin saat itu aku sedang bertemu dg orang yg pling aku kangeni atau mgkin orang yang pling menyebalkan di masa laluku dan aku sibuk dg itu
Maka mengertilah!

Jika suatu ketika kau pikir bahwa score lebih berharga daripada kalian dalam hidupku
Ketahuilah bahwa aku tak dapat tersenyum dengan score
Tapi aku dapat tersenyum karena kalian bahkan dengan score yang menyeramkan

Jika suatu ketika aku lupa dg barang kesukaanmu atau aku melakukan hal-hal konyol  yang kau benci
Jika aku tidak mengetahui hal-hal yg kau fikir bahwa seharusnya aku mengetahuinya
Ketahuilah bahwa bagaimanapun aku hanya manusia biasa yg tak pernah luput dari kekhilafan
Ketahuilah bahwa aku tidaklah sempurna

Jika suatu ketika kau fikir bahwa aku menganggapmu rendah
Ketahuilah bahwa pikiranmu sedang kacau saat itu
Karena tak sedikitpun aku akan merendahkanmu
You are my best friendJ

Dan jika suatu ketika aku menulis kata-kata yg membuatmu begitu terharu dan ingin memelukku
Ketahuilah bahwa saat itu aku sedang keliru :p