jam dinding kamarku yg sdh sepi senyap menunjukkan pukul 11.40
entah kenapa malam ini belum ada rasa kantuk yang hinggap pada diriku, pdhal cuaca dingin setelah hujan sangat mendukung. .apalgi tak ada kata tidur siang karena takut migrenku kambuh. huff sepi sekali, sampai-sampai suara nafasku pun terdengar jelas. .pengen tidur tapi entahlah,, gak bisa.
satu novel pertama dari kamu sudah q habiskan, mengundang ngantuk tapi belum jg datang. pengen menulis tapi entahlah,, kemampuan tangan ini seakan sirna entah kemana. setiap yang q torehkan tak pernah terasa indah bahkan di mataku sendiri. menutup mataku hanya membuatku mengingatmu dengan lebih jelas. .aaargghh,, kamu bener-bener jadi virus buat aku.. please stop.
jika mengingat-ingat perjuangan alif fikri, aku ingin sekali bisa menulis atau melakukan hal untuk orang banyak. .mengisi pikiran mereka dan membakar semangatnya untuk menjadi lebih baik.. ingin sekali aku bisa memberi yang terbaik dari yang aku punya meski tak sedikitpun rasa bangga dan puji kepadaku yang keluar dari mulutmu, mam!
aku seperti ingin menangis dan terus mengeluh jika mengingat bahwa tak sedikitpun dukungan yang kau beri untukku. .tapi untunglah mantra dalam novel itu juga tertular ke dalam pikiranku bahkan sampai ke hatiku. kadang aku berpikir bahwa aku hanya membutuhkan dukunganmu, aku butuh perhatianmu layaknya yang lain, aku tak ingin hidup acuh tak acuh denganmu, aku ingin seperti mereka
Minggu, 24 April 2011
Minggu, 17 April 2011
Selasa, 12 April 2011
tuesday,, 12th April `11
ngeeeengg. . .tiiiittt.. . . perjuangan di perjalanan tidak akan membuat dina menyerah untuk pergi ke kampus. perjalanan yang cukup jauh tapi tetap di lalui setiap hari hanya untuk memetik sebuah pelajaran. walau harus melewati panas, dingin, hujan, lumpur, macet bahkan hingga banjir. terkadangpun hampir merenggut maut hingga membuat rasa trauma dan takut. benar-benar khawatir hingga membuat orang tua rina sangat khawatir dengan kondisi dina. yahhh rina adalah teman dekat dina di kampus.
ngeeeengg. . .tiiiittt.. . . perjuangan di perjalanan tidak akan membuat dina menyerah untuk pergi ke kampus. perjalanan yang cukup jauh tapi tetap di lalui setiap hari hanya untuk memetik sebuah pelajaran. walau harus melewati panas, dingin, hujan, lumpur, macet bahkan hingga banjir. terkadangpun hampir merenggut maut hingga membuat rasa trauma dan takut. benar-benar khawatir hingga membuat orang tua rina sangat khawatir dengan kondisi dina. yahhh rina adalah teman dekat dina di kampus.
Langganan:
Postingan (Atom)